Unique Selling Proposition: Cara Membuat, Fokus, dan Contoh

unique selling proposition banner

Di tengah banyaknya pilihan produk yang tersedia pasaran, pelanggan sering kali merasa kesulitan untuk membedakan satu produk dengan pdouk lainnya.

Jika bisnis Anda tidak memiliki strategi yang tepat, produk Anda bisa dianggap “biasa saja” dan tenggelam di antara kompetitor.

Untuk membuat brand Anda lebih menonjol, Anda dapat menggunakan strategi positioning atau bagaimana brand memposisikan diri.

Strategi ini dapat membantu membentuk persepsi yang tepat di benak pelanggan tentang apa yang Anda tawarkan dan mengapa mereka harus memilih produk Anda dibanding yang lain.

Salah satu cara untuk membangun positioning yang kuat adalah dengan memiliki Unique Selling Proposition (USP).

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu USP, manfaat, cara menentukan dan membuat, dan contohnya.

Apa yang Disebut dengan Unique Selling Proposition?

unique selling proposition 1

Unique Selling Proposition atau USP adalah pernyataan tentang apa yang membuat bisnis Anda berbeda dan lebih unggul dibanding kompetitor.

USP bisa merujuk pada kualitas sebuah produk, fitur khusus, atau bahkan harga yang menarik.

Selain itu, bisa jadi keunggulan Anda terletak pada layanan pelanggan, kecepatan, fitur keamanan, kemudahan dalam penggunaan, hingga kepedulian terhadap lingkungan.

Perlu Anda ingat, bahwa USP berbeda dari slogan.

Pernyataan USP tidak harus muncul dalam materi marketing atau dijadikan jingle iklan.

Namun, yang pasti USP harus bisa dirasakan lewat iklan, strategi penjualan, hingga interaksi dengan pelanggan.

Selain USP, juga dikenal istilah unique value proposition (UVP).

Meskipun USP dan UVP kerap kali disamakan, namun keduanya merupakan hal yang berbeda.

UVP lebih menjelaskan tentang manfaat dan nilai yang diberikan produk atau layanan Anda, serta menggambarkan masalah yang bisa diselesaikan oleh produk atau layanan Anda.

Singkatnya, beberapa perusahaan mungkin memiliki UVP yang mirip, namun tidak dengan USP.

USP adalah keunikan yang benar-benar menjadi ciri khas dan membedakan bisnis Anda dari kompetitor.

Baca Juga: Value Chain Analysis: Manfaat, Langkah, Jenis, dan Contohnya

Apakah Perusaahaan Perlu Menentukan Unique Selling Proposition?

unique selling proposition 2

Ya, perlu. Dengan USP yang kuat, bisnis jadi lebih mudah menarik perhatian pelanggan, membangun kepercayaan, dan meraih pertumbuhan.

Berikut lima manfaat utama memiliki USP:

1. Membedakan Bisnis dari Pesaing

USP membantu bisnis tampil beda di tengah pasar yang penuh persaingan.

Dengan menyampaikan keunikan Anda secara efektif, pelanggan jadi lebih mudah memilih produk atau layanan Anda dibanding milik kompetitor.

2. Membangun Identitas Brand yang Kuat

USP menjadi pondasi dalam menciptakan citra merek yang kuat dan mudah dikenali.

Saat brand Anda konsisten menyampaikan nilai dan keunggulan yang ditawarkan, maka identitas merek pun semakin menonjol dan dipercaya oleh pelanggan.

3. Menarik Audiens yang Tepat

USP yang dirancang dengan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan akan menciptakan koneksi emosional yang lebih kuat.

Saat pesan yang disampaikan bisnis sesuai dengan apa yang dicari target pasar, pelanggan akan merasa lebih “klik” dengan produk Anda.

Baca Juga: Customer Behavior: Jenis, Manfaat, dan Cara Menganalisisnya

gajihub 1

4. Meningkatkan Penjualan dan Pendapatan

Unique selling proposition yang kuat bisa menjadi nilai tambah yang mendorong keputusan pembelian.

Saat pelanggan memahami manfaat unik yang mereka dapatkan, kepercayaan terhadap brand pun akan meningkat dan hal ini berdampak pada kenaikan penjualan dan loyalitas.

Tokoh seperti Steve Jobs dan Elon Musk membuktikan bagaimana kekuatan USP dapat digunakan untuk menggerakkan pasar.

Lewat penawaran produk yang benar-benar berbeda dan berani, mereka berhasil menciptakan bisnis dengan dampak besar di industri teknologi dan otomotif.

5. Mendorong Pertumbuhan dan Keberhasilan Jangka Panjang

Dengan strategi pemasaran dan pesan yang selaras dengan USP, bisnis bisa menjalin hubungan yang kuat dengan pelanggan dan mendorong keberhasilan jangka panjang.

USP bukan hanya soal menjual produk, tapi juga soal membangun hubungan yang tahan lama dan memberikan pengalaman yang relevan bagi pelanggan.

Baca Juga: Branding Perusahaan: Arti, Manfaat, Hingga Cara Membangunnya

Apa Saja Fokus Utama Unique Selling Proposition?

unique selling proposition 4

Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi fokus utama saat merancang USP.

Hal-hal ini dapat membantu perusahaan menciptakan keunikan yang membedakan mereka dari para pesaing.

Berikut empat fokus utamanya:

1. Karakteristik Produk (Product Characteristic)

Perusahaan perlu menonjolkan apa yang bisa dilakukan produk mereka, bagaimana produk tersebut dibuat, dan tampilannya.

Semua hal tersebut bisa menjadi nilai jual yang menarik.

Misalnya, jika produk bisnis Anda memiliki desain yang unik, fitur yang tidak dimiliki pesaing, atau proses pembuatan yang berbeda, hal itu bisa dijadikan bagian dari USP bisnis.

2. Strategi Penempatan (Placement)

Cara produk didistribusikan atau dijual juga bisa menjadi nilai jual.

Misalnya, jika perusahaan memiliki interaksi yang baik dengan pelanggan saat proses pembelian, hal ini bisa ditonjolkan sebagai keunggulan.

Selain itu, perusahaan yang punya jaringan distribusi luas atau menjual produk secara global juga bisa memanfaatkan hal ini untuk membentuk USP.

Baca Juga: Pengertian CSAT, Cara Menghitung, dan Tips Merancangnya

3. Struktur Harga (Price Structure)

Harga sering kali menjadi salah satu faktor utama yang menarik perhatian pelanggan.

Perusahaan bisa menjelaskan mengapa harga yang ditawarkan masuk akal, apa kelebihan produk dibanding yang lain, dan sebagainya.

Bahkan, harga mahal pun bisa dijadikan unique selling proposition, karena bagi sebagaian konsumen, harga tinggi bisa mencerminkan kualitas yang juga tinggi.

Begitu pula sebaliknya, harga murah juga bisa dijual sebagai keunggulan.

4. Strategi Promosi (Promotional Strategy)

Cara perusahaan mempromosikan produk bisa sangat mempengaruhi citra dan daya tarik brand Anda.

Anda bisa menggunakan cara tradisional seperti iklan di koran, billboard, televisi atau memilih strategi digital marketing, seperti melalui media sosial.

Pilihan channel promosi biasanya disesuaikan dengan siapa target pasar bisnis.

Gaya promosi yang digunakan juga dapat mencerminkan keunikan dan nilai yang dibawa oleh perusahaan.

Baca Juga: Manajemen Hubungan Pelanggan: Strategi dan Tantangannya

Bagaimana Cara Menentukan Unique Selling Proposition?

unique selling proposition 5

USP yang kuat akan memengaruhi branding, brand voice, copywriting, hingga strategi pemasaran secara keseluruhan.

Intinya, USP harus bisa menjawab pertanyaan utama pelanggan, seperti:

“Apa yang membuat brand ini berbeda dari yang lain?”

USP dibangun berdasarkan kekuatan brand dan nilai yang Anda tawarkan kepada pelanggan. Namun, menjadi unik saja tidak cukup.

Anda perlu membedakan diri dengan cara yang benar-benar relevan dan menyentuh kebutuhan audiens.

USP yang efektif biasanya memiliki ciri-ciri berikut:

1. Fokus pada pelanggan

Hal yang paling penting bukan apa yang menurut Anda paling menarik dari brand Anda, tapi apa yang paling dibutuhkan dan dihargai oleh pelanggan.

Oleh karena itu, USP sebaiknya dilihat dari sudut pandang mereka.

2. Tegas dan bisa dipertanggungjawabkan

USP yang kuat menyampaikan posisi yang jelas dan menunjukkan alasan kenapa pelanggan harus memilih Anda dibandingkan kompetitor.

Namun, ingatlah bahwa klaim yang dibuat harus bisa dibuktikan.

Jika tidak, hal tersebut hanya akan terdengar seperti janji kosong.

Baca Juga: Manajemen Pemasaran: Tahapan, Peran, Jenis, dan Strateginya

3. Bukan sekadar slogan

USP bisa disampaikan dalam bentuk kalimat singkat atau tagline.

Namun sebetulnya, USP harus tercermin di seluruh aspek bisnis, mulai dari produk, pelayanan, hingga cara Anda berinteraksi dengan pelanggan.

Kata-kata harus selaras dengan tindakan.

4. USP bukan sekadar penawaran promosi

Diskon besar, gratis ongkir, pelayanan pelanggan yang cepat, atau kebijakan retur tanpa biaya bukanlah USP.

Itu semua memang bisa menarik pelanggan, tapi tidak benar-benar unik.

Hal ini mudah ditiru oleh kompetitor dan sulit untuk Anda pertahankan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Segmentasi Pelanggan: Manfaat, Jenis, dan Strateginya

Bgaimana Cara Membuat USP yang Kuat?

USP 5

Untuk menentukan unique selling proposition yang kuat, Anda membutuhkan waktu, pemikiran, dan usaha.

berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menemukan USP terbaik bagi brand Anda:

1. Buat Daftar yang Membedakan Brand Anda dari Produk Lain

Tulislah semua hal yang bisa membedakan brand atau produk Anda dari yang lain.

Buatlah dengan spesifik dan berisi pesan yang mampu memposisikan produk atau layanan sebagai solusi dari masalah pelanggan.

Pada tahap ini, jangan langsung membatasi pilihan, catat semua kemungkinan USP yang menurut Anda tepat untuk kemudian dipilih yagn paling sesuai.

2. Lakukan Riset Kompetitor

Untuk mengetahui apa yang membuat brand Anda unik, Anda perlu mengetahui apa yang ditawarkan kompetitor.

Oleh karena itu, cari tahu tentang USP mereka dan bagaimana produk Anda bisa tampil beda di pasaran.

Contohnya, sepatu wanita bisaa dijual dengan berbagai pendekatan, mulai dari segi gaya, kenyamanan, ketahanan, atau fungsi tertentu.

Brand Christian Louboutin memilih fokus pada sepatu malam yang mewah dan menciptakan ciri khas lewat sol merah yang langsung mengisyaratkan kemewahan dan status sosial.

Namun, hindari menyusun USP dengan cara menjatuhkan pesaing.

Lebih baik tonjolkan kelebihan brand Anda tanpa membanding-bandingkan secara negatif.

Baca Juga: Benchmarking HR: Arti, Langkah, Cara Mendapatkan Data

3. Sesuaikan USP dengan Kebutuhan Pelanggan

USP yang kuat adalah yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan.

Cobalah untuk memahami masalah utama mereka dan celah apa yang belum diisi oleh brand lain.

Terkadang, Anda mungkin terlalu terpaku pada produk atau brand sendiri sampai lupa bahwa yang terpenting adalah apa yang dibutuhkan pelanggan.

Oleh karena itu, cobalah melihat lebih jauh, bukan hanya dari usia, gender, atau penghasilan, tetapi juga alasan utama mereka membeli produk Anda.

Ingatlah bahwa harga bukan satu-satunya pertimbangan.

Meskipun pesaing menawarkan harga lebih murah, banyak pelanggan yang tetap setia pada brand yang mereka percaya.

Mereka juga bersedia membayar lebih demi pengalaman yang lebih baik.

unique selling proposition 3

4. Analisis Semua Data yang Anda Punya

Pada tahap ini, Anda sudah memliki daftar USP, hasil riset kompetitor, dan informasi tentang pelanggan.

Kemudian, gabungkan semuanya dan lihat di mana titik temunya.

Dari situ, Anda bisa menemukan USP paling kat untuk bisnis Anda.

Kalau sudah punya ide utama, Anda bisa mulai menuliskannya dalam bentuk seperti ini:

[Nama Brand Anda] menawarkan [produk atau layanan] untuk [target pelanggan] agar mereka mendapatkan [nilai unik yang Anda tawarkan].

Format ini bisa jadi langkah awal untuk menyusun strategi pemasaran dan menjelaskan apa yang membuat brand Anda berbeda dan layak dipilih.

Baca Juga: Manajemen Hubungan Pelanggan: Strategi dan Tantangannya

5. Buat Elevator Pitch yang Menarik

Setelah Anda membuat positioning statement, langkah selanjutnya adalah menyusun elevator pitch, yaitu penjelasan singkat tentang brand Anda untuk membangun koneksi dengan audiens.

Disebut “elevator pitch” karena durasinya cukup singkat, seperti percakapan saat sedang naik lift, sekitar 30–60 detik saja.

Struktur dasar elevator pitch biasanya mencakup:

  • Menyampaikan masalah yang dialami pelanggan.
  • Menawarkan solusi yang diberikan oleh brand Anda.
  • Menjelaskan alasan mengapa audiens bisa mempercayai brand Anda.
  • Menyebutkan USP (Unique Selling Proposition) atau keunikan utama Anda.
  • Menutup dengan call to action

6. Tentukan Keunggulan Anda dengan USP yang Kuat

USP yang kuat bukan hanya sekadar slogan menarik seperti di halaman “Tentang Kami”.

USP adalah inti dari apa yang membedakan brand atau produk Anda yang lain di pasaran.

Brand atau produk Anda tidak harus benar-benar unik, namun Anda perlu menemukan celah atau sudut pandang baru yang belum banyak diangkat.

Kemudian, tunjukan dengan jelas pada pelanggan apa yang membuat brand Anda menonjol dan layak dipilih.

Baca Juga: Vision Statement: Arti, Cara Membuat, Contoh, dan Tipsnya

Bagaimana Contoh Unique Selling Proposition?

USP 7

Berikut adalah contoh unique selling proposition dari beberapa perusahaan besar yang bisa Anda jadikan referensi:

FedEx: “When it absolutely, positively has to be there overnight”

Kalimat ini digunakan FedEx antara tahun 1978 hingga 1983 dan sampai sekarang masih sering dijadikan contoh USP yang kuat.

Pesannya sangat jelas: jika Anda membutuhkan paket sampai pasti keesokan harinya, FedEx adalah pilihan yang bisa diandalkan.

Penggunaan kata “absolutely, positively” menekankan urgensi dan kepastian, mereka paham bahwa pengiriman cepat bukan hanya keinginan, tapi kebutuhan penting bagi pelanggan.

Dengan janji ini, FedEx sukses membangun kepercayaan dan loyalitas.

Domino’s Pizza: “We GUARANTEE – Fresh hot pizza, delivered in 30 minutes or less or it’s FREE!”

Domino’s menonjol karena janjinya yang sangat spesifik dan berani.

Mereka menjamin pizza akan dikirim dalam 30 menit atau kurang, dan jika lebih lama, pelanggan tidak perlu membayar.

Janji ini bukan hanya membuat brand mereka mudah diingat, tapi juga menanamkan rasa percaya karena pelanggan tahu persis apa yang bisa diharapkan.

Ditambah lagi, penggunaan kata “guarantee” dan “free” yang berima membuat USP ini melekat di kepala.

Baca Juga: Mission Statement: Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya

Colgate: “Improve mouth health in two weeks”

Colgate memilih pendekatan yang lebih fungsional dan langsung ke inti kebutuhan pelanggan.

USP ini menyampaikan bahwa penggunaan pasta gigi Colgate bisa memperbaiki kesehatan mulut dalam waktu hanya dua minggu.

Janji yang jelas dan berbatas waktu seperti ini sangat meyakinkan, apalagi datang dari brand besar yang sudah lama dipercaya untuk urusan kesehatan gigi dan mulut.

M&M’s: “The milk chocolate melts in your mouth, not in your hand.”

Di atas merupakan USP yang unik tapi tetap efektif.

M&M’s menyoroti hal yang mungkin terlihat sepele: cokelatnya tidak meleleh di tangan, tapi meleleh di mulut.

Untuk konsumen, ini artinya produk lebih bersih, nyaman dimakan, dan praktis, terutama bagi anak-anak atau mereka yang ingin ngemil tanpa repot.

USP ini juga berhasil membuat M&M’s tampak beda dari cokelat lainnya.

Nike: “Just Do It.”

Nike memang tidak menyebut USP-nya secara eksplisit dalam bentuk kalimat panjang, tapi slogan “Just Do It” menjadi representasi dari nilai inti brand: mendorong semua orang, tak hanya atlet, untuk berani melangkah dan berusaha mencapai potensi terbaik mereka.

Nike menggabungkan pesan empowerment dan performa tinggi dalam produk serta marketing campaign-nya.

Mereka juga memperkuat posisi ini lewat inovasi dan endorsement dari atlet ternama seperti Serena Williams, Michael Jordan, dan LeBron James.

Pesan ini membangun koneksi emosional yang kuat dengan audiens dan menciptakan loyalitas brand yang bertahan lama.

Baca Juga: 9 Tanda Employer Branding Berhasil dan Trennya di Tahun 2025

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa unique selling proposition (USP) adalah elemen penting dalam membangun identitas dan kekuatan sebuah brand.

USP bukan sekada slogan, melainkan merupakan klaim yang menunjukkan apa yang membuat suatu produk atau layanan berbeda di mata konsumen.

Untuk menentukan USP yang kuat, sebuah brand perlu memahami kebutuhan audiens, meneliti kompetitor, dan menggali keunggulan unik yang dimilikinya.

USP yang efektif harus relevan bagi pelanggan, dapat dibuktikan, dan tercermin dalam seluruh strategi bisnis, mulai dari komunikasi, layanan, hingga inovasi produk.

Dalam mendukung strategi USP, Anda juga perlu berfokus pada manajemen data karyawan menggunakan software dari GajiHub.

Melalui fitur analisa data yang dimilikinya, Anda dapat mengetahui produktivitas karyawan lewat laporan kehadiran, lembur, izin cuti, dan juga keterlambatan.

Data-data tersebut tentunya membantu Anda untuk memantau kedisiplinan karyawan, yang pada akhirnya berujung pada kepuasan pelanggan.

Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *