Contoh dan Cara Membuat Laporan Pertanggungjawaban

laporan pertanggungjawaban banner

Setiap kegiatan yang diselenggarakan tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai, baik dalam skala kecil maupun besar.

Namun, keberhasilan sebuah kegiatan tidak hanya dapat diukur dari pelaksanaannya saja, melainkan juga dari bagaimana hasil dan prosesnya dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak terkait.

Itulah mengapa dibutuhkan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) untuk memastikan setiap aspek kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan tujuan yang ditetapkan.

Melalui laporan tersebut, pihak yang terlibat dapat mengevaluasi jalannya kegiatan, melihat efektivitas anggaran, serta sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu Laporan Pertanggungjawaban, fungsi, prinsip, cara membuat, contoh, dan tipsnya.

Apa yang Dimaksud dengan Laporan Pertanggungjawaban?

laporan pertanggungjawaban 1

Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) adalah dokumen yang berisi laporan mengenai pelaksanaan suatu kegiatan, tugas, atau penggunaan anggaran yang telah diberikan suatu pihak.

Laporan ini biasanya mencakup tujuan, proses pelaksanaan, hasil yang dicapai, serta kendala yang dihadapi selama kegiatan berlangsung.

LPJ umumnya dibuat oleh individu, tim, atau organisasi yang diberi wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan atau mengelola dana, dan disampaikan kepada pihak yang berwenang, seperti atasan, pemangku kepentingan, atau intitusi terkait.

LPJ yang lengkap harus bisa menjelaskan tujuan perusahaan, bagaimana struktur internalnya, serta strategi yang digunakan untuk mencapai target bisnis.

LPJ ini sering menjadi prioritas bagi instansi pemerintah karena mereka wajib menerbitkan laporan kinerja dan keuangan secara rutin untuk menjaga transparansi dan kepercayaan publik.

Deadline penyusunan LPJ bisa berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan, tapi biasanya berkisar antara 14 hingga 40 hari kerja.

Baca Juga: Laporan HRD: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

Apa Saja Prinisip Laporan Pertanggungjawaban?

laporan pertanggungjawaban 2

LPJ adalah dokumen penting yang menjadi bukti kualitas suatu kegiatan perusahaan.

Oleh karena itu, penyusunannya tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Berikut prinsip-prinsip yang perlu diterapkan:

1. Transparan

LPJ harus disusun secara transparan, yang berarti laporan harus dibuat dengan jujur dan mencerminkan kondisi sebenarnya dari kegiatan yang dilaksanakan serta penggunaan dana.

Dalam penyusunannya, penulis tidak boleh mengurangi atau menambahkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta.

LPJ dianggap baik jika isi laporannya benar-benar mencerminkan kondisi kegiatan, termasuk laporan keuangan yang akurat.

2. Komprehensif

Prinsip lain yang harus diterapkan dalam penyusunan LPJ adalah kelengkapan atau komprehensif.

LPJ harus mencakup semua informasi dan data yang diperoleh selama kegiatan berlangsung.

Selain itu, laporan harus mengikuti kaidah penulisan formal dan standar agar mudah dipahami oleh pembacanya.

Baca Juga: Contoh Laporan Kegiatan dan Cara Menyusunnya dengan Tepat

3. Sistematis

LPJ juga harus disusun secara sistematis, yang berarti laporan harus mengikuti urutan kegiatan dan format pelaporan yang baku.

Artinya, penulis tidak boleh mengubah urutan proses kegiatan, menambahkan informasi yang tidak relevan, atau menghilangkan bagian penting.

Selain itu, isi LPJ juga harus tersusun dengan rapi dan memiliki alur yang jelas, sehingga pembaca bisa memahami isi laporan dengan lebih mudah.

4. Detail

Prinsip utama lainnya yang wajib diterapkan dalam penyusunan LPJ adalah ketelitian dalam memberikan detail.

Setiap tahap dan aspek kegiatan harus dijelaskan secara lengkap tanpa ada data yang terlewat.

Hal ini juga berlaku untuk penggunaan dana, termasuk sumber pendapatan dan pengeluaran yang harus dituliskan secara rinci.

Dengan menyusun LPJ secara detail, pembaca bisa memahami bagaimana kegiatan berlangsung sehingga proses evaluasi dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Baca Juga: Contoh Laporan Singkat, Manfaat, dan Komponen Pentingnya

Apa Saja Fungsi dari Laporan Pertanggungjawaban?

laporan pertanggungjawaban 3

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Laporan Pertanggungjawaban adalah dokumen yang wajib dibuat oleh perusahaan dan tim pelaksana kegiatan.

Namun, selain fungsi utama tersebut, LPJ juga memiliki beberapa manfaat lain yang penting, seperti:

1.Bukti Kredibilitas Kegiatan Perusahaan

LPJ berfungsi sebagai bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana dan standar yang telah ditetapkan.

Dengan adanya laporan ini, perusahaan dapat menunjukkan bahwa mereka bekerja secara profesional dan transparan.

Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan.

2. Bahan Evaluasi untuk Kegiatan di Masa Mendatang

LPJ tidak hanya berisi laporan tentang kegiatan yang telah selesai, tetapi juga menjadi bahan evaluasi untuk perencanaan ke depan.

Dari laporan ini, perusahaan dapat melihat apa saja yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki agar kegiatan berikutnya bisa lebih efektif dan efisien

Baca Juga: Contoh Notulen Rapat dan Cara Membuatnya

3. Mengukur Kualitas Kerja Tim Pelaksana

Melalui LPJ, perusahaan dapat menilai sejauh mana kinerja tim pelaksana dalam menjalankan tugasnya.

Jika hasil kegiatan tidak sesuai dengan yang diharapkan, perusahaan bisa mengevaluasi dan mencari tahu faktor penyebabnya.

Sebaliknya, jika hasilnya baik, ini bisa menjadi acuan untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja tim.

4. Menjelaskan Jalannya Setiap Tahap Kegiatan

LPJ juga berfungsi sebagai dokumentasi yang mencatat seluruh proses kegiatan dari awal hingga akhir.

Dengan adanya laporan ini, pihak yang berkepentingan bisa memahami bagaimana setiap tahap kegiatan berjalan, tantangan yang dihadapi, serta solusi yang diterapkan.

5. Menjadi Laporan Seluruh Rangkaian Kegiatan

Selain mencatat tahapan kegiatan, LPJ juga berperan sebagai laporan kronologis yang merinci semua kejadian yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan.

Hal ini berguna untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil terdokumentasi dengan baik, sehingga jika ada kendala di kemudian hari, perusahaan memiliki referensi yang jelas untuk meninjaunya kembali.

Baca Juga: Reimbursement Adalah: Pengertian, Jenis, dan Tipsnya

Bagaimana Cara Membuat Laporan Pertanggungjawaban?

laporan pertanggungjawaban 4

LPJ terdiri dari beberapa komponen utama yang membantu dalam memberikan laporan yang jelas, sistematis, dan transparan.

Berikut cara membuat laporan pertanggungjawaban disertai dengan contohnya:

BAB I: Pendahuluan

Bab ini berisi gambaran umum tentang kegiatan atau proyek yang dilakukan, termasuk alasan, tujuan, serta manfaatnya.

Pendahuluan bertujuan untuk memberikan pemahaman awal kepada pembaca mengenai latar belakang dan urgensi kegiatan yang telah dilaksanakan.

1. Latar Belakang

Bagian ini menjelaskan alasan kegiatan atau proyek tersebut dilaksanakan, termasuk masalah yang ingin diatasi atau peluang yang ingin diraih.

Latar belakang harus menjelaskan kondisi sebelum kegiatan dilakukan serta alasan mengapa kegiatan ini penting untuk dilaksanakan.

2. Tujuan Kegiatan/Proyek

Berisi tujuan utama yang ingin dicapai dari kegiatan atau proyek. Tujuan harus disusun secara jelas dan spesifik agar mudah dievaluasi setelah kegiatan selesai.

3. Manfaat Kegiatan/Proyek

Bagian ini menjelaskan dampak positif yang diharapkan dari kegiatan atau proyek ini.

Manfaat dapat mencakup peningkatan keterampilan, wawasan, atau perubahan positif lain bagi peserta maupun pihak terkait.

Contoh:

contoh laporan pertanggungjawaban 1

BAB II: Rencana Kegiatan (Opsional)

Bab ini hanya diperlukan jika LPJ dibuat sebelum kegiatan dilaksanakan.

Dalam bab ini dijelaskan bagaimana kegiatan akan dilaksanakan, termasuk perencanaan teknis seperti waktu, tempat, peserta, dan agenda kegiatan.

Contoh:

laporan pertanggungjawaban 2

BAB III: Pelaksanaan Kegiatan

Bab ini berisi laporan tentang bagaimana kegiatan benar-benar dilaksanakan.

Informasi di dalamnya harus menggambarkan proses kegiatan secara akurat dan mendetail.

Contoh:

contoh laporan pertanggungjawaban 3

BAB IV: Laporan Keuangan

Bagian ini berisi laporan pemasukan dan pengeluaran secara rinci untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan.

contoh LPJ 4

BAB V: Evaluasi dan Hasil Pelaksanaan

Bab ini berisi refleksi dan analisis dari kegiatan yang telah berlangsung untuk mengidentifikasi keberhasilan serta kendala yang dihadapi.

Contoh:

contoh LPJ 5

BAB VI: Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan, saran, dan ucapan terima kasih.

contoh laporan pertanggungjawbaan 6

Baca Juga: 10 Contoh Agenda Rapat dan Cara Menyusunnya

Contoh Template Laporan Pertanggungjawaban

Untuk memudahkan Anda dalam membuat laporan pertanggungjawaban, berikut contoh template yang bisa Anda gunakan:

DOWNLOAD CONTOH TEMPLATE LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Bagaimana Tips Membuat Laporan Pertanggungjawaban?

contoh LPJ 5

Selain dengan mengikuti tahapan dan contoh di atas, berikut adalah tips yang bisa Anda terapkan untuk membuat laporan pertanggungjawaban yang efektif:

1. Gunakan Format yang Terstruktur

LPJ harus punya alur yang jelas supaya pembaca mudah mengikuti isi laporan.

Biasanya, format standar mencakup pendahuluan, rencana kegiatan, pelaksanaan, laporan keuangan, evaluasi, penutup, dan lampiran.

Pastikan setiap bagian punya informasi yang lengkap dan tidak bertele-tele.

2. Tulis dengan Bahasa Formal dan Jelas

Gunakan bahasa yang baku, profesional, dan tidak terlalu panjang.

Ingatlah untuk menghindari istilah yang ambigu atau kalimat berbelit.

Jika perlu, gunakan poin-poin agar lebih mudah dibaca.

Baca Juga: Contoh Laporan Perjalanan Dinas, Struktur, dan Cara Membuat

3. Catat Semua Detail Sejak Awal

Jangan menunggu sampai kegiatan selesai untuk mulai menulis LPJ. Saat perencanaan, catat semua hal penting, seperti anggaran, daftar peserta, dan agenda.

Saat acara berlangsung, dokumentasikan jalannya kegiatan agar laporan lebih akurat.

4. Laporkan Keuangan dengan Transparan

Bagian keuangan adalah salah satu bagian yang paling krusial dalam LPJ. Pastikan semua pemasukan dan pengeluaran dicatat dengan rapi.

Sebaiknya gunakan tabel agar lebih mudah dipahami, dan sertakan bukti transaksi sebagai lampiran.

Baca Juga: Manajemen Sistem Presensi: Manfaat, Jenis, dan Fitur Penting

5. Lampirkan Dokumentasi sebagai Bukti Kegiatan

Foto, daftar hadir, dan bukti pengeluaran adalah elemen penting dalam LPJ.

Dokumentasi ini membuktikan bahwa acara benar-benar berlangsung dan dana digunakan dengan baik.

gajihub 3

6. Evaluasi Secara Objektif

Jangan hanya menuliskan hal-hal positif.

Anda juga perlu menyertakan kendala yang dihadapi serta saran perbaikan untuk acara berikutnya.

Evaluasi yang jujur akan membantu perbaikan di masa depan.

7. Gunakan Bullet Points untuk Bagian Penting

Agar laporan lebih ringkas dan mudah dipahami, gunakan bullet points atau tabel untuk bagian seperti agenda acara, rincian keuangan, atau hasil evaluasi.

Hal ini akan membuat LPJ lebih terstruktur dan tidak melelahkan untuk dibaca.

Baca Juga: Koordinasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Meningkatkannya

8. Periksa dan Revisi Sebelum Diserahkan

Sebelum LPJ dikumpulkan, pastikan tidak ada kesalahan dalam penulisan, angka keuangan, atau informasi lainnya.

Cek ulang apakah semua bagian sudah lengkap dan tersusun dengan baik.

Baca Juga: Manajemen Perkantoran: Jenis, Fungsi, Peran, dan Tipsnya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa Laporan Pertanggungjawaban disusun untuk mencapai transparansi dalam proses pelaksanaan kegiatan.

Dengan adanya LPJ, semua pihak yang terlibat diharapkan dapat mengetahui bagaimana kegiatan berjalan, kendala yang dihadapi, serta hasil yang telah dicapai.

Evaluasi yang disertakan dalam laporan ini juga dapat menjadi bahan pembelajaran untuk penyelenggaraan kegiatan yang lebih baik di masa mendatang.

Selain sebagai dokumen pertanggungjawaban, LPJ ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak lain yang ingin menyelenggarakan kegiatan serupa.

Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan pengunaan software manajemen data karyawan dari GajiHub.

Melalui software ini, perusahaan akan memperoleh sejumlah laporan terkait kehadiran karyawan, seperti presensi, laporan keterlambatan, lembur, dan izin cuti.

Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui produktivitas karyawan dan memantau kedisiplinan mereka.

Jika ditemukan masalah, tim HR dan manajer pun dapat langsung mengambil tindakan untuk memperbaikinya dan mencegah masalah yang lebih besar.

Selain laporan kehadiran, GajiHub juga memberikan laporan penggajian, laporan e-SPT PPH 21/26, dan reimbursement.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *