Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan menjadi salah satu aspek penting bagi karyawan.
Salah satu inovasi yang mulai banyak diterapkan adalah Earned Wage Access (EWA), yaitu sistem yang memungkinkan karyawan mengakses sebagian gaji mereka sebelum tanggal pembayaran resmi.
Konsep ini hadir sebagai solusi bagi mereka yang membutuhkan dana mendesak tanpa harus menunggu akhir bulan.
Banyak perusahaan mulai mempertimbangkan EWA sebagai bagian dari strategi kesejahteraan karyawan.
Dengan memberikan akses lebih cepat terhadap upah yang telah diperoleh, karyawan dapat lebih leluasa mengatur keuangan mereka.
Hal ini juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pinjaman berbunga tinggi, seperti kartu kredit atau pinjaman online.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas pengertian earned wage access, kelebihan dan kekurangan, cara kerja, serta cara menghitungnya.
Apa yang Dimaksud dengan Earned Wage Access?

Earned Wage Access (EWA) adalah layanan yang memungkinkan karyawan mengambil gaji yang sudah mereka peroleh sebelum pay day.
Beberapa perusahaan juga menyebunya sebagai early wage access, instant payroll, earned income, atau on-demand pay.
EWA bukan pinjaman gaji atau uang muka gaji dengan bunga tinggi.
Pinjaman karyawan biasanya memiliki bbunga dan biaya tinggi, serta harus dibayar penuh pada hari gajian berikutnya.
Sementara itu, EWA hanya memungkinkan karyawan mengambil gaji yang sudah mereka hasilkan, bukan gaji yang seharusnya belum mereka peroleh.
Baca Juga: THP Adalah: Komponen, Cara Hitung, dan Contohnya
Bagaimana Cara Kerja Earned Wage Access?

Berikut cara kerja earned wage access:
Perusahaan dapat mengaktifkan layanan EWA dengan mengintegrasikan earned wage access ke dalam sistem penggajian mereka.
Layanan tersebut nantinya akan secara otomatis menghitung dan memungkinkan pencairan gaji sebelum hari gajian anpa mengganggu proses payroll utama.
Sementara itu, karyawan bisa menggunakan layanan EWA untuk menarik gaji sebelum pay day.
Mereka bisa mencairkan sebagaian atau seluruh gaji yang telah mereka hasilkan, namun umumnya ada biaya transaksi atau batas maksimum pencairan.
Baca Juga: Payroll Fraud: Pengertian, Tanda, dan Cara Mencegah
Bagaimana Aturan Earned Wage Access di Indonesia?

Saat ini, belum ada regulasi dari pemerintah yang secara khusus mengatur mengenai sistem gaji instan atau earned wage access (EWA) bagi karyawan di Indonesia.
Hal ini tidak mengherankan, mengingat konsep EWA masih tergolong baru di Indonesia.
Sementara itu, di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, sistem ini sudah mulai diterapkan dan menjadi bagian dari strategi kesejahteraan finansial karyawan.
Karena belum ada aturan resmi, keputusan untuk menyediakan akses gaji instan sepenuhnya bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Beberapa perusahaan mungkin melihat EWA sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan retensi karyawan, sementara yang lain mungkin mempertimbangkan risikonya, seperti potensi ketergantungan karyawan terhadap akses gaji lebih awal.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Potongan Gaji dan Besarannya
Apa Kelebihan dan Kekurangan Earned Wage Access?

Meskipun terlihat menawarkan keuntungan bagi karyawan, namun earned wage access memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kelebihan Earned Wage Access
1. Membantu Menarik dan Mempertahankan Karyawan
Memberikan akses gaji lebih awal bisa menjadi daya tarik bagi karyawan, terutama di industri dengan persaingan ketat.
Perusahaan yang menawarkan manfaat finansial seperti ini biasanya lebih unggul dibandingkan pesaingnya.
EWA juga bisa meningkatkan retensi karyawan:
- 75% Millennial mengatakan mereka lebih mungkin menerima pekerjaan jika ada akses gaji instan.
- Studi lain menemukan bahwa EWA dapat meningkatkan retensi karyawan hingga 63%.
Dengan fleksibilitas dalam pencairan gaji, karyawan cenderung bertahan lebih lama karena merasa lebih nyaman secara finansial.
2. Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Masalah keuangan sering kali membuat karyawan stres, yang akhirnya memengaruhi produktivitas mereka.
Jika mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mungkin mencari pekerjaan sampingan, yang bisa berdampak pada performa kerja utama mereka.
EWA membantu mengurangi tekanan ini dengan memberikan akses cepat ke gaji yang sudah mereka peroleh.
Dengan kondisi finansial yang lebih stabil, karyawan bisa lebih fokus dan termotivasi di tempat kerja.
Baca Juga: Manfaat Analisis Produktivitas dan Metrik untuk Mengukurnya
3. Membantu Karyawan Mengatur Keuangan dengan Lebih Baik
EWA memberi karyawan kontrol lebih besar atas keuangan mereka.
Mereka bisa menggunakan gaji lebih awal untuk membayar tagihan, membeli kebutuhan pokok, atau keperluan lainnya tanpa harus menunggu hari gajian.
Banyak pekerja hidup dari gaji ke gaji tanpa tabungan darurat.
Jika tagihan terlambat dibayar, skor kredit mereka bisa terdampak, atau layanan penting seperti listrik dan internet bisa terputus.
Beberapa orang bahkan harus menggunakan kartu kredit atau pinjaman berbunga tinggi.
Dengan EWA, karyawan bisa menghindari biaya tambahan seperti denda keterlambatan, biaya administrasi bank, atau bunga kartu kredit, sehingga mereka bisa mengelola keuangan dengan lebih baik.
4. Menjadi Solusi Saat Darurat
Keadaan darurat seperti biaya medis atau perbaikan kendaraan sering kali datang tanpa diduga.
Sayangnya, banyak orang tidak memiliki tabungan yang cukup untuk mengatasinya.
Dengan EWA, karyawan bisa segera mengakses dana yang mereka butuhkan tanpa harus berutang atau membayar bunga tinggi, sehingga mereka merasa lebih tenang saat menghadapi situasi darurat.
Baca Juga: Dana Pensiun Karyawan: Arti, Aturan, Manfaat, dan Jenisnya

Kekurangan Earned Wage Access
1. Biaya Tambahan untuk Karyawan
Setiap penyedia EWA memiliki kebijakan biaya yang berbeda.
Beberapa aplikasi mungkin mengenakan biaya keanggotaan atau biaya transaksi jika karyawan ingin menarik gaji lebih awal.
Jika karyawan sering menggunakan fitur ini, biaya yang dikeluarkan bisa bertambah dan membuat manfaat EWA terasa kurang menguntungkan.
2. Batas Maksimal Penarikan Gaji
Sebagian besar aplikasi EWA memiliki batas pencairan gaji, yang bisa menjadi kendala bagi karyawan yang butuh dana lebih besar untuk membayar sewa rumah atau cicilan kendaraan.
Misalnya, ada aplikasi yang hanya mengizinkan pencairan maksimal Rp7,5 juta atau bahkan Rp1,5 juta bagi pengguna baru.
Ada juga aplikasi yang membatasi jumlah pencairan dalam satu bulan.
Bagi karyawan yang sering membutuhkan akses gaji lebih awal, batasan ini bisa menjadi kekurangan.
3. Tidak Selalu Bisa Dicairkan Secara Instan
Meskipun banyak aplikasi EWA mengklaim pencairan instan, kenyataannya tidak selalu demikian.
Beberapa aplikasi memiliki waktu tunggu 1–2 hari sebelum dana benar-benar masuk ke rekening karyawan.
Ada juga yang menawarkan pencairan lebih cepat, tetapi dengan biaya tambahan.
Jika karyawan harus membayar lebih untuk mendapatkan gaji lebih awal, mereka mungkin berpikir ulang untuk menggunakan layanan ini.
4. Risiko Keamanan Data
Untuk menggunakan aplikasi EWA, karyawan harus memberikan data pribadi dan informasi keuangan mereka.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari bahwa informasi ini bisa dibagikan kepada pihak ketiga.
Meskipun aplikasi EWA umumnya memiliki sistem keamanan yang baik, berbagi informasi keuangan secara online tetap memiliki risiko.
Data seperti gaji, jam kerja, dan kondisi keuangan bisa rentan terhadap peretasan atau penyalahgunaan.
Sebelum memilih layanan EWA, pastikan perusahaan memahami bagaimana penyedia layanan mengelola dan melindungi data karyawan agar tetap aman.
Baca Juga: Manajemen Data Karyawan: Pengertian dan Tips Mengelolanya
Bagaimana Cara Menghitung Earned Wage Access?

Perhitungan EWA didasarkan pada gaji yang telah diperoleh selama periode kerja tertentu.
Berikut langkah-langkah umum dalam menghitung EWA:
1. Tentukan Periode Penghitungan
Langkah pertama adalah menentukan periode waktu yang menjadi dasar perhitungan EWA.
Periode ini bisa bersifat mingguan, dua mingguan, atau bulanan, tergantung pada kebijakan perusahaan dan platform EWA yang digunakan.
2. Hitung Penghasilan yang Telah Diperoleh
Selanjutnya, hitung total penghasilan yang sudah diperoleh dalam periode penghitungan.
Penghasilan ini bisa mencakup gaji pokok, tunjangan, atau pendapatan lain yang berhak diterima dari pekerjaan.
3. Tentukan Persentase yang Bisa Diakses
Setelah mengetahui total penghasilan, tentukan persentase gaji yang dapat diakses melalui EWA.
Setiap platform EWA memiliki batasan yang berbeda, jadi pastikan untuk memahami aturan yang berlaku.
4. Hitung Jumlah EWA yang Bisa Ditarik
Terakhir, kalikan persentase yang dapat diakses dengan total penghasilan untuk mendapatkan jumlah EWA yang bisa ditarik sebelum tanggal gajian resmi.
Contoh Perhitungan EWA
Misalkan seorang karyawan memiliki detail penghasilan sebagai berikut:
- Gaji bulanan: Rp5.000.000
- Periode penggajian: Bulanan
- Hari kerja dalam sebulan: 20 hari kerja
- Persentase EWA yang dapat diakses: 50% dari gaji yang telah diperoleh
Hitung Penghasilan yang Telah Diperoleh
Misalnya, karyawan telah bekerja selama 10 hari dalam periode penghitungan. Maka penghasilan yang sudah diperoleh adalah:
Gaji per hari:
Rp5.000.000 ÷ 20 = Rp250.000
Total penghasilan selama 10 hari:
10 × Rp250.000 = Rp2.500.000
Hitung Jumlah EWA yang Bisa Ditarik
Karena platform EWA yang digunakan hanya mengizinkan akses 50% dari penghasilan yang telah diperoleh, maka jumlah yang dapat ditarik adalah:
50% × Rp2.500.000 = Rp1.250.000
Sebelum tanggal gajian resmi, karyawan dapat menarik Rp1.250.000 melalui EWA untuk keperluan mendesak. Sisa gaji akan dibayarkan seperti biasa pada tanggal penggajian.
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa earned wage access adalah salah satu inovasi dalam sistem payroll yang memberikan fleksibilitas bagi karyawan untuk mengakses gaji lebih awal.
Dengan adanya sistem ini, karyawan dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan mendesak tanpa harus menunggu tanggal pembayaran resmi.
Selain itu, EWA juga dapat meningkatkan kesejahteraan finansial dengan mengurangi ketergantungan pada utang berbunga tinggi.
Dari sisi perusahaan, EWA bisa menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan.
Dengan memberikan akses ke gaji lebih awal, karyawan merasa lebih dihargai dan cenderung lebih produktif karena berkurangnya stres finansial.
Namun, perusahaan juga harus mempertimbangkan biaya tambahan, kebijakan batasan penarikan, serta potensi risiko keamanan data dalam penerapan sistem ini.
Untuk memastikan implementasi EWA berjalan dengan lancar, perusahaan dapat menggunakan software payroll seperti GajiHub.
Dengan fitur otomatisasi penggajian yang canggih, GajiHub memungkinkan perusahaan mengelola pembayaran gaji secara fleksibel.
Selain itu, GajiHub juga membantu dalam perhitungan pajak, tunjangan, dan pencatatan keuangan, sehingga perusahaan bisa lebih efisien dalam mengelola penggajian karyawan.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Earned Wage Access: Cara Kerja dan Cara Menghitungnya - 21 March 2025
- Lean Management: Prinsip, Teknik, Penerapan, dan Tantangannya - 20 March 2025
- Vision Statement: Arti, Cara Membuat, Contoh, dan Tipsnya - 19 March 2025