Validasi mejadi bagian penting bagi sebuah bisnis. Pengertian validasi yang dimaksud di sini adalah proses yang dilakukan untuk mengesahkan dan pengujian kebenaran pada suatu hal atau bidang.
Dalam bisnis, validasi dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Seperti yang kita ketahui, sebuah bisnis tidak luput dari adanya permasalahan di dalamnya.
Dengan pengertian validasi ini, bisnis dapat mengambil keputusan dengan tepat sehingga masalah bisa segera diselesaikan. Tidak hanya itu, validasi juga dapat menghindari permasalahan lainnya yang diambil karena terburu-buru.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai pengertian validasi. Untuk lebih lengkapnya Anda bisa membaca penjelasan di bawah ini:
Apa Pengertian Validasi?
Pengertian validasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk melakukan pengujian dan pengesahan sehingga bisa menemukan kebenaran. Pengertian validasi secara umum digunakan untuk mengonfirmasi atau memastikan bahwa suatu sistem, metode ataupun prosedur, berfungsi sesuai yang dibutuhkan.
Validasi adalah konsep yang terus berkembang sejak kemunculannya pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 1978. Konsep pengertian validasi telah berkembang selama bertahun-tahun untuk mencakup berbagai kegiatan yang harus dilakukan pada akhir pengembangan produk dan pada awal produksi komersial.
Validasi adalah konfirmasi melalui pemeriksaan dan penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan khusus untuk penggunaan tertentu telah terpenuhi.
Baca Juga: Process Mapping: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
Apa Manfaat Validasi dalam Bisnis?
Sebagai proses untuk menemukan kebenaran suatu hal, validasi ini memiliki beberapa manfaat antara lain:
1. Peningkatan kualitas
Validasi sangat penting untuk menjaga kualitas data atau produk yang dihasilkan. Dengan menerapkan aturan validasi, Anda dapat memastikan bahwa data-data yang dimasukkan atau diimpor memenuhi standar kualitas tertentu, sehingga mengurangi ketidakakuratan, ketidakkonsistenan, dan kesalahan
Hal ini, pada gilirannya, menghasilkan kualitas produk yang lebih tinggi secara keseluruhan.
2. Pencegahan kesalahan
Validasi juga dapat digunakan untuk pencegahan kesalahan yang bisa terjadi, baik dari sistem atau kesalahan manusia. Validasi akan membuat Anda melakukan pengecekan ulang sebelum pengambilan keputusan.
Ini akan membuat Anda lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan sehingga kesalahan dapat dihindari.
3. Pengambilan keputusan yang lebih baik
Dengan melakukan validasi, Anda juga mendapatkan manfaat yakni Anda bisa mengambil keputusan yang lebih baik. Validasi membuat Anda tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan yang Anda ambil menjadi lebih baik karena dilakukan dengan mengetahui segala kelebihan dan kekurangannya.
Baca Juga: Komunikasi Persuasif: Ini Cara Membangunnya di Tempat Kerja
Apa Saja Jenis-Jenis Validasi?
Selain pengertian validasi dan manfaat validasi, berikut beberapa jenis-jenis dalam validasi:
1. Validasi Prospektif
Validasi prospektif dilakukan selama tahap pengembangan. Validasi prospektif mencakup pembagian proses produksi menjadi beberapa langkah terpisah, dan analisis titik-titik yang berpotensi kritis dalam proses produksi, misalnya waktu pencampuran, atau suhu.
Jenis validasi proses khusus ini biasanya dilakukan dengan pengenalan produk dan proses manufaktur baru. Sebelum validasi ini dapat dilakukan, persyaratan berikut harus dipenuhi:
- Fasilitas & peralatan harus memenuhi syarat
- Operator yang menjalankan batch validasi harus memiliki pemahaman tentang proses
- Desain dan pengoptimalan harus diselesaikan
- Bets laboratorium percontohan harus diselesaikan
- Informasi stabilitas produk tersedia
Setidaknya satu batch percontohan telah diselesaikan yang tidak menunjukkan penyimpangan signifikan dari kinerja proses yang diharapkan.
2. Validasi Konkuren
Validasi bersamaan dilakukan selama produksi normal. Hal ini membutuhkan pemahaman penuh tentang proses berdasarkan pekerjaan prospektif.
Ini melibatkan pemantauan yang sangat dekat dan intensif terhadap semua langkah produksi dan titik kritis dalam setidaknya tiga batch skala produksi pertama.
Baca Juga: Halo dan Horn Effect: Perbedaan dan Cara Menghindarinya
3. Validasi Retrospektif
Validasi retrospektif adalah analisis akumulasi hasil dari batch produksi masa lalu yang diproduksi dalam kondisi yang sama untuk menilai konsistensi suatu proses.
Validasi ini mencakup analisis tren pada hasil pengujian dan pemeriksaan yang cermat terhadap semua penyimpangan proses yang tercatat serta laporan investigasi yang relevan.
Jenis validasi ini diterapkan pada produk mapan yang dianggap stabil di mana program validasi prospektif tidak dapat dibenarkan.
Dengan menggunakan sistem komputer berbasis data atau metode manual, metode berikut ini dapat digunakan untuk melakukan validasi retrospektif:
- Kumpulkan data numerik dari catatan bets yang telah diselesaikan
- Atur data ini secara berurutan, misalnya Tanggal Pembuatan Batch
- Sertakan data untuk setidaknya 20-40 batch, jika jumlahnya kurang dari 20, sertakan semua data yang tersedia
- Rampingkan data dengan menghilangkan semua informasi numerik yang tidak penting
- Tundukkan data ini pada evaluasi statistik
- Menganalisis kondisi pengendalian proses manufaktur
- Buatlah laporan dari semua temuan
4. Revalidasi
Validasi ulang secara berkala menawarkan kesempatan untuk memeriksa bahwa sistem masih beroperasi seperti yang divalidasi pada awalnya dan tidak ada perubahan yang tidak diinginkan yang memengaruhi proses, sistem, atau peralatan dan hasil akhirnya.
Kondisi yang memerlukan validasi ulang dapat diringkas menjadi 5 kategori utama:
- Perubahan pada bahan baku penting yang terlibat dalam pembuatan obat
- Perubahan atau penggantian peralatan penting
- Perubahan pada fasilitas
- Peningkatan atau penurunan yang signifikan dalam ukuran batch
- Produk berurutan yang gagal memenuhi spesifikasi produk dan proses
Baca Juga: Perbedaan Divisi dan Departemen, Apa Saja?
Apa Saja Proses dalam Validasi?
Berikut 4 (empat) proses dalam validasi khususnya pada validasi data yang dapat Anda lakukan:
1. Entri data
Validasi dimulai pada tahap entri data, di mana informasi mentah dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sistem. Proses ini melibatkan:
- Pengumpulan data: Informasi dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk formulir fisik, survei online, pembacaan sensor, dan banyak lagi.
- Entri manual vs. entri otomatis: Data dapat dimasukkan secara manual oleh individu atau secara otomatis melalui perangkat lunak, tergantung pada volume dan kompleksitas data.
- Pembersihan data: Sebelum dimasukkan, data dapat menjalani pembersihan untuk menghilangkan duplikasi, memperbaiki kesalahan, dan menstandarkan format, sehingga memastikan titik awal yang bersih dan andal.
- Validasi data saat pemasukan: Beberapa sistem menyertakan pemeriksaan validasi dasar, seperti memastikan bidang yang wajib diisi, tipe data sudah benar, dan format dasar dipatuhi.
2. Definisi aturan validasi
Langkah kedua dalam validasi adalah mendefinisikan aturan validasi, yang menetapkan kriteria apa yang dianggap sebagai data yang valid. Aturan-aturan ini bisa sangat bervariasi dan mencakup:
- Pemeriksaan tipe data: Memastikan bahwa data memiliki tipe yang diharapkan (misalnya, teks, angka, tanggal).
- Pemeriksaan rentang: Memverifikasi bahwa data numerik berada dalam rentang yang dapat diterima.
- Pemeriksaan format: Memastikan bahwa data sesuai dengan format tertentu (misalnya, alamat email atau nomor telepon).
- Pemeriksaan integritas referensial: Menjamin bahwa hubungan dan referensi data dipertahankan.
Baca Juga: Problem Analysis: Pengertian, Metode, dan Prosesnya
3. Proses validasi
Setelah aturan validasi diterapkan, data menjalani penilaian yang ketat terhadap kriteria ini:
- Membandingkan data: Data dibandingkan dengan aturan yang telah ditetapkan untuk menentukan apakah data tersebut valid. Data yang memenuhi kriteria dianggap valid, sedangkan data yang tidak memenuhi kriteria ditandai sebagai tidak valid.
4. Penanganan kesalahan
Langkah terakhir dari validasi data melibatkan penanganan data yang tidak memenuhi kriteria validasi:
- Meminta koreksi: Pengguna atau petugas entri data dapat diminta untuk mengoreksi data yang tidak valid.
- Koreksi otomatis: Dalam beberapa kasus, sistem dapat menerapkan koreksi otomatis jika masalahnya sangat sederhana.
- Penolakan atau pemberitahuan: Data yang tidak valid dapat ditolak atau notifikasi dapat dikirimkan ke personel terkait untuk ditinjau dan diperbaiki secara manual.
Dengan mengikuti empat langkah ini, validasi data memastikan bahwa data tetap akurat dan dapat diandalkan, mencegah kesalahan, ketidakkonsistenan, dan ketidaktepatan yang dapat memengaruhi kualitas data dan pengambilan keputusan. Ini adalah praktik mendasar dalam menjaga integritas dan kepercayaan data.
Baca Juga: BPO Adalah, Kelebihan & Kekurangan, dan Contohnya
Apa Saja Contoh Validasi?
Berikut beberapa contoh validasi yang digunakan untuk berbagai bidang:
1. Validasi data
Contoh dari validasi yang pertama adalah validasi data. Validasi data ini menjadi validasi yang sering digunakan.
Validasi data digunakan untuk memastikan data yang digunakan akurat dan memiliki kualitas yang tinggi sebelum data tersebut digunakan. Validasi data ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan kesalahan ketik, kecocokan dengan rentang nilai, dan verifikasi sumber.
2. Validasi proses bisnis
Kedua adalah validasi proses bisnis. Validasi proses bisnis dilakukan dengan memastikan bahwa ide bisnis atau produk memiliki potensi yang baik di pasar.
Selain itu, validasi ini juga digunakan untuk memastikan bahwa proses bisnis telah efisien dan sesuai dengan tujuannya.
3. Validasi proses klinis
Ketiga adalah validasi proses klinis. Validasi ini dilakukan untuk pengembangan obat atau perangkat medis yang melibatkan pengujuan pada manusia.
Ini dilakukan agar data yang dihasilkan dari uji klinis tersebut dapat diandalkan, etis, dan mendukung klaim keamanan produk. Dengan begitu, validasi dapat memberikan hasil bahwa obat yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.
4. Validasi emosi
Dalam bidang psikologi, validasi emosi digunakan untuk melakukan mempelajari, memahami, dan mengungkapkan penerimaan terhadap pengalaman emosi orang lain.
Melakukan validasi emosi tidak menjadikan Anda setuju atas keputusan atau tindakan orang lain menganggap respon emosionalnya wajar. Tetapi validasi emosi akan menunjukan bahwa Anda dapat memahami tanpa berusaha memberikan pandangan Anda kepada orang tersebut.
5. Validasi pengembangan aplikasi
Selanjutnya adalah validasi pengembangan aplikasi. Validasi ini dilakukan untuk memastikan sebuah aplikasi atau software dapat berjalan dengan baik sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan.
6. Validasi manufaktur
Dalam bisnis manufaktur, validasi digunakan untuk memastikan produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas dan keamanan yang telah ditentukan. Ini digunakan agar produk yang dihasilkan layak dikonsumsi dan bisa mulai dipasarkan.
Baca Juga: Cara Pengumpulan Data Karyawan, HR Wajib Tahu
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai pengertian validasi untuk Anda. Dari penjelasan artikel yang ada di atas dapat diketahui bahwa validasi merupakan proses yang digunakan untuk melakukan pengujian sehingga dapat ditemukan kebenaran.
Dalam bisnis, validasi ini sangat penting baik untuk menentukan standar produk ataupun sebelum mengambil keputusan. Proses validasi akan membuat Anda lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Anda akan melakukanĀ cross checkĀ hingga hasil yang didapatkan memiliki kualitas dan keamanan terbaik.
Selain validasi, bagi Anda pemiliki perusahaan atau tim HR, penting bagi Anda untuk melakukan pengelolaan karyawan dengan baik dan benar. Anda dapat menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan.
GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024