28 Tanda Red Flag Interview, HRD Wajib Tahu

red flag interview

Sebagai bagian dari tim HR yang sering mewawancarai kandidat, pernahkah Anda mengalami kejadian tidak menyenangkan selama proses wawancara kandidat ini? Kejadian tidak menyenangkan tersebut bisa masuk ke dalam red flag interview, lho.

Untuk menghindari merekrut karyawan red flag, Anda harus bisa mengenai ciri-ciri red flag interview. Tujuannya agar Anda bisa lebih selektif dalam memilih karyawan dan bisa mendapatkan karyawan yang dibutuhkan.

Lalu apa saja red flag interview ini? Sebenarnya apa sih red flag interview ini?

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai red flag interview. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:

Apa yang Dimaksud dengan Red Flag Interview?

red flag interview

Istilah ‘red flag’ dalam interview merujuk pada tanda-tanda atau indikator peringatan yang jika diperhatikan, akan memberi tahu Anda akan potensi masalah atau isu dengan kandidat selama proses interview dan juga proses rekrutmen.

Sebagai seorang manajer rekrutmen dan bagian dari tim HR, Anda mungkin pernah menemukan beberapa di antaranya sepanjang karier Anda, mulai dari kandidat yang datang terlambat ke wawancara kerja, alasan yang aneh, membual yang tidak perlu, atau bahkan tidak tahu pekerjaan apa yang mereka lamar.

Mengingat interview adalah bagian penting dalam rekrutmen karyawan, Anda wajib memahami apa saja kategori red flag ini. Jangan sampai Anda merekrut karyawan yang bahkan sejak proses wawancara sudah menunjukan karakternya yang kurang baik.

Baca Juga: 10 Tanda Anda Seorang People Pleaser di Tempat Kerja + Tipsnya

Apa Saja Red Flag dalam Interview?

red flag interview

Untuk bisa mendapatkan kandidat sesuai yang diinginkan, Anda perlu mengenai tanda bahaya paling umum di temukan dalam wawancara atau bisa disebut dengan red flaf interview.

Berikut beberapa ciri-ciri atau tanda yang masuk ke kategori red flag interview:

1. Bertele-tele

Ciri-ciri yang pertama adalah bertele-tele. Apakah Anda pernah bertemu dengan seseorang yang bertele-tele?

Bertele-tele tanpa henti saat ditanyai oleh manajer perekrutan atau terus-menerus mengubah topik pembicaraan adalah pertanda buruk. Kandidat harus memberikan kesan terbaik dalam wawancara dan menggunakan waktu yang terbatas dengan baik.

2. Bertentangan dengan diri mereka sendiri

Selain bertele-tele, red flag juga bisa dikenali ketika kandidat terus bertentangan dengan diri sendiri. Terus-menerus membantah diri sendiri saat menjawab pertanyaan seperti pembohong yang tidak bisa menjaga ceritanya tetap lurus.

3. Membual

Setiap orang harus bangga dengan pencapaian mereka, namun membual adalah tanda bahaya yang tidak boleh dilakukan karena ini menunjukkan kurangnya kerendahan hati dan keinginan untuk mengambil semua pujian, dan.

Meskipun mereka mungkin hanya gugup atau bangga, ini bisa menunjukkan bahwa kandidat bukan pemain tim yang baik.

4. Kurangnya kontak mata

Menghindari kontak mata selama wawancara dapat menunjukkan kurangnya kepercayaan diri atau kejujuran.

Meskipun ini adalah tanda bahaya dalam wawancara yang penting untuk dipertimbangkan, jangan langsung mengambil kesimpulan. Ingat, orang yang tidak memiliki neurotipikal mungkin kesulitan melakukan kontak mata, dan ini tidak selalu mencerminkan keahlian atau kecocokan mereka untuk peran tersebut.

Fokuslah pada isyarat komunikasi lainnya seperti koherensi, antusiasme, dan kualifikasi.

Baca Juga: Tahapan Screening Lamaran, Manfaat, dan Tips Terbaiknya

5. Tidak terawat

Kita semua memiliki hari-hari yang buruk, tetapi pencari kerja yang tidak terawat menunjukkan bahwa orang tersebut mungkin tidak peduli dengan bagaimana mereka menampilkan diri mereka sendiri atau mewakili perusahaan Anda.

Anda bisa menilai ini dari penampilan mereka, mulai dari pakaian yang dikenakan hingga bagaimana mereka menempatkan diri. Seseorang yang tidak terawat bisa menjadi indikasi bahwa orang tersebut memiliki manajemen waktu yang buruk.

6. Penjadwalan ulang

Tidak apa-apa untuk menjadwal ulang wawancara. Ini bisa terjadi ketika ada hal mendesak yang datang secara tiba-tiba.

Namun, terus-menerus menjadwal ulang wawancara yang sama menunjukkan kurangnya manajemen waktu dan rasa hormat pada perusahaan Anda.

Hal ini akan membuat proses wawancara berlarut-larut dan membuat manajer perekrutan tidak bisa menemukan kandidat yang sempurna.

7. Terlambat

Jika kandidat sangat terlambat dan tidak memiliki alasan yang kuat, ini adalah tanda bahaya dalam wawancara. Bagaimanapun juga, wawancara pertama adalah tentang memberikan kesan yang baik.

8. Humor yang tidak pantas

Memiliki selera humor dan menceritakan lelucon adalah cara terbaik bagi kandidat untuk mencairkan suasana dan mengungkapkan lebih banyak tentang kepribadian mereka, namun humor yang tidak pantas dalam wawancara kerja adalah tanda bahaya dan potensi pelanggaran HRD!

Humor yang tidak pantas bisa berbeda-beda-apa yang terlarang di satu perusahaan bisa jadi bisa diterima di perusahaan lain. Pertimbangkan bagaimana selera humor mereka dapat mempengaruhi dinamika tim sebelum melangkah lebih jauh.

Baca Juga: Toxic Workplace: Pengertian, Tanda, dan Cara Menghadapinya

9. Bahasa gaul

Menggunakan bahasa gaul atau bahasa yang terlalu santai selama proses wawancara dapat mengindikasikan bahwa orang yang diwawancarai tidak dapat bersikap profesional di lingkungan kerja.

Perhatikan bahwa hal ini semakin tidak menjadi ‘masalah besar’ di tempat kerja, namun tetap saja hal ini perlu diperhatikan.

10. Mengumpat

red flag interview

Mengumpat adalah tanda bahaya besar saat wawancara kerja, karena ini menunjukkan kurangnya profesionalisme dan rasa tidak hormat kepada pewawancara dan perusahaan. Meskipun budaya perusahaan Anda mungkin santai, mengumpat selama wawancara hampir selalu tidak pantas.

11. Kurang antusias

Kandidat yang kurang antusias mungkin bukan orang yang paling cocok untuk peran tersebut, karena mereka mungkin tidak membawa energi dan motivasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. Ini adalah salah satu tanda bahaya dalam wawancara yang paling penting untuk dipertimbangkan oleh pemberi kerja. Lagipula, tidak ada yang menginginkan karyawan yang tidak antusias dalam tim mereka.

12. Tidak mengajukan pertanyaan

Selama proses wawancara, kandidat yang tidak mengajukan pertanyaan tentang deskripsi pekerjaan, peran, atau perusahaan dapat mengindikasikan bahwa mereka tidak benar-benar tertarik dengan kesempatan tersebut. Ini juga bisa menunjukkan bahwa mereka belum melakukan riset dan mungkin tidak sepenuhnya siap untuk posisi tersebut – tanda bahaya lainnya.

Baca Juga: In-Depth Interview: Karakteristik, dan Tips Mempersiapkannya

13. Tidak tahu tentang perusahaan Anda

Kandidat yang tidak memahami perusahaan atau deskripsi pekerjaan dengan baik juga bisa menjadi tanda bahaya, karena ini bisa mengindikasikan kurangnya minat atau persiapan.

14. Mengajukan pertanyaan yang tidak pantas

Mengajukan pertanyaan yang tidak pantas atau di luar topik kepada calon pemberi kerja selama wawancara, seperti pertanyaan yang bersifat pribadi atau tidak berhubungan dengan pekerjaan, menunjukkan bahwa kandidat belum melakukan riset atau tidak serius dengan kesempatan tersebut.

15. Tidak mengerti apa yang ditanyakan

Ciri-ciri red flag interview selanjutnya adalah tidak mengerti apa yang ditanyakan. Biasanya kandidat seperti ini akan menanyakan ulang pertanyaan yang diajukan atau bingung untuk menjawab.

Kandidat yang tidak mengerti atau berulang kali salah menafsirkan pertanyaan yang diajukan dapat menunjukkan kurangnya perhatian pada detail, kemampuan mendengarkan yang buruk, atau kurangnya persiapan untuk wawancara.

gajihub 2

16. Serangan-serangan mikro

Kandidat dapat menunjukkan bentuk diskriminasi yang halus selama proses wawancara. Ini bisa berupa komentar atau tindakan yang menyinggung atau tidak sensitif terhadap kelompok orang tertentu.

Jika seorang kandidat menunjukkan perilaku agresi mikro, tanggapi dengan serius. Sampaikan dengan sopan namun tegas perilaku tersebut dengan meminta klarifikasi atau mengungkapkan bagaimana komentar tersebut dapat dianggap negatif.

Hal ini tidak hanya memberi kandidat kesempatan untuk mengoreksi diri mereka sendiri, namun juga memberikan wawasan tentang kemampuan mereka dalam menangani umpan balik.

Baca Juga: Cara Interview Karyawan Baru dan 25 Daftar Pertanyaannya

17. Tidak dapat memberikan contoh dari peran sebelumnya

Ini bisa menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab atau pencapaian yang signifikan dalam peran sebelumnya atau tidak siap untuk mendiskusikan pengalaman mereka secara detail.

Padahal tujuan diberikan pertanyaan ini adalah karena tim rekrutmen ingin mengetahui bagaimana pekerjaan kandidat sebelumnya. Jadi jika kandidat tidak bisa menjawabnya, ini akan menunjukan bahwa kandidat tersebut tidak bisa melakukan pekerjaanya dengan baik.

18. Jawaban yang tidak jelas tentang pekerjaan sebelumnya

Ini bisa jadi menunjukkan bahwa kandidat tidak mengungkapkan semua informasi yang relevan atau tidak menikmati peran pekerjaan sebelumnya.

Jika kandidat memberikan jawaban yang tidak jelas tentang pekerjaan sebelumnya, gali lebih dalam apakah itu penting untuk peran tersebut. Ajukan pertanyaan lanjutan dengan sopan seperti, “Bisakah Anda memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai peran Anda di sana?” atau “Apa saja pencapaian atau tantangan utama yang Anda hadapi?”

Hal ini akan membantu memperjelas pengalaman mereka dan mengukur transparansi mereka.

19. Jawaban dan CV tidak cocok

Jika tanggal kerja, nama manajer, tanggung jawab, atau bahkan rincian peran kandidat berbeda dengan CV mereka, ini bisa mengindikasikan bahwa ada informasi yang dipalsukan.

20. Menangani umpan balik

Cara kandidat menangani umpan balik penting untuk menilai bagaimana mereka akan bekerja dengan orang lain dan tumbuh secara profesional di dalam organisasi Anda.

Ketika kandidat tidak bisa menangani umpan balik dengan baik, ini bisa menjadi salah satu ciri dari red flag interview.

Baca Juga: 20 Contoh Jawaban Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat Interview

21. Membesar-besarkan atau berbohong

Membesar-besarkan pengalaman masa lalu atau berbohong tentang kualifikasi adalah tanda peringatan besar. Integritas dan kejujuran adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap karyawan, jadi konfirmasikan klaim kandidat dengan hati-hati sebelum melanjutkan proses perekrutan.

22. Berbicara buruk tentang atasan di pekerjaan sebelumnya

wawancara

Kandidat yang berbicara buruk tentang atasannya di masa lalu mungkin memiliki sikap negatif terhadap otoritas atau kesulitan bekerja dalam lingkungan tim.

Jika kandidat bisa membicarakan hal buruk tentang atasan mereka di pekerjaan sebelumnya, tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan hal yang sama di pekerjaan yang baru.

23. Menunjukkan rasa tidak hormat

Menunjukkan rasa tidak hormat kepada pewawancara atau manajer perekrutan adalah tanda bahaya utama dalam wawancara kerja. Ini bisa termasuk membuat komentar yang menghina atau menggunakan bahasa yang tidak pantas untuk menggambarkan lingkungan kerja atau kolega mereka di masa lalu.

24. Gosip

Anda tidak perlu tahu apa yang dikatakan seseorang dalam satu pertemuan atau apa yang dilakukannya secara tertutup, bukan? Jadi, mengapa kandidat menceritakan semua ini kepada Anda?

Tidak umum seorang kandidat akan bergosip selama wawancara. Malahan, kemungkinan besar Anda akan menyadari hal ini setelah mereka diterima bekerja.

Namun, jika kandidat mulai bergosip tentang perusahaan sebelumnya atau orang lain yang pernah mereka temui di perusahaan Anda, arahkan percakapan dengan sopan kembali ke pengalaman profesional mereka dengan bertanya, “Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang kontribusi atau proyek spesifik Anda?”

Baca Juga: 8 Cara Menjawab Rencana 5 Tahun ke Depan Saat Interview

25. Seksis/rasis/homofobia

Ini adalah tanda bahaya yang jelas. Jika seorang kandidat berkomentar tentang ras, agama, orientasi seksual, penampilan, atau apa pun tentang pewawancara, maka ia harus segera disingkirkan dari proses rekrutmen.

26. Merendahkan

Sikap merendahkan diri dari kandidat selama wawancara tidak hanya menciptakan situasi yang tidak nyaman bagi pewawancara, tetapi juga negatif. Hanya karena Anda tidak tahu banyak tentang MySQL, penjualan, atau riset pengguna, tidak memberi kandidat hak untuk merendahkan Anda.

27. Meremehkan

Sikap meremehkan terhadap manajer perekrutan akan berdampak negatif pada kesan pewawancara terhadap kandidat dan pengalaman wawancara secara keseluruhan. Ini adalah tanda bahaya dalam wawancara kerja yang tidak boleh diabaikan oleh tim rekrutmen.

Untuk kandidat yang meremehkan, sebaiknya ajukan pertanyaan terbuka seperti, “Bisakah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang hal itu?” atau “Saya ingin mendengar lebih banyak tentang sudut pandang Anda.” Hal ini akan mendorong mereka untuk memberikan jawaban yang lebih lengkap dan menunjukkan bahwa Anda menghargai keterlibatan yang mendetail.

Kaji apakah sikap meremehkan mereka hanya terjadi sekali saja karena gugup atau sikap yang konsisten.

28. Bahasa tubuh

Ciri red flag interview yang terakhir adalah bisa dilihat dari bahasa tubuh kandidat. Seseorang yang membungkuk selama proses wawancara, apalagi wawancara pertama, menunjukkan rasa tidak hormat dan tidak menganggap serius proses tersebut.

Demikian pula, sikap yang terlalu agresif atau tegas dapat membuat pewawancara merasa tidak nyaman.

Baca Juga: 10 Contoh Perkenalan Diri bahasa Inggris untuk Interview Kerja

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai red flag dalam interview yang bisa menjadi pengetahuan Anda untuk mengenai ciri-ciri dari kandidat yang red flag atau kurang baik. Mengetahui ciri-ciri ini bisa menjadi cara untuk Anda menemukan kandidat sesuai kebutuhan perusahaan.

Jangan sampai Anda menyepelekan hal-hal red flag di atas kemudian akan berpengaruh terhadap kinerja mereka di perusahaan.

Untuk mendukung kinerja karyawan di perusahaan Anda dan mendukung tim rekrutmen dalam menemukan kandidat terbaik, pastikan Anda melakukan pengelolaan karyawan dengan baik dan benar.

Pengelolaan karyawan ini menjadi bagian penting yang akan mendukung seluruh karyawan dan juga mempermudah pekerjaan tim HR atau tim SDM sehingga mereka bisa fokus untuk merekrut kandidat dengan kinerja yang baik.

Gunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *