Scarcity Mindset: Manfaat, dan Strategi Penerapannya

scarcity mindset

Scarcity mindset dikenal sebagai pola pikir yang fokus pada kekurangan yang dimiliki oleh seseorang.

Seperti yang diketahui, di dalam dunia kerja terdapat berbagai kekurangan seperti berkaitan dengan sumber daya, peluang, hingga waktu yang berpengaruh pada cara seseorang dalam bertindak.

Memang, banyak yang memandang negatif pola pikir ini, namun jika pola scarcity mindset ini dapat dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat yang dapat diterapkan ke dalam lingkungan kerja.

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai scarcity mindset mulai dari pengertiannya, manfaat, tanda, dan strategi penerapannya.

Untuk lebih lengkapnya Anda menyimak pada penjelasan yang ada di bawah ini:

Apa yang Dimaksud dengan Scarcity Mindset?

scarcity mindset

Scarcity mindset atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan mindset kekurangan adalah sebuah pola pikir di mana seseorang percaya bahwa sumber daya seperti waktu, uang, energi, kesempatan, dan pengakuan memiliki sifat yang tidak terbatas dan tidak pernah cukup.

Seseorang dengan pola pikir ini memiliki kecenderungan untuk terus menerus fokus pada hal-hal yang tidak dimiliki atau kekurangan yang ada di dalam diri mereka.

Karena adanya pola pikir ini dapat memicu rasa cemas, takut, dan perilaku defensif seperti menyimpan segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan.

Meski pola pikir ini identik dengan pola pikir yang negatif, namun ada sisi positif yakni dapat menghasilkan fokus yang tajam ketika seseorang dapat memusatkan segala kapasitas mental yang dimiliki ke dalam aspek yang paling mendesak dan mengorbankan perhatikan ke hal lainnya.

Di lingkungan kerja, pola pikir ini dapat muncul ketika ada karyawan yang merasa tidak memiliki peluang kenaikan jabatan dan anggaran untuk proyek yang sangat sempit menjadi tanda waktu proyek yang tidak cukup.

Ini memunculkan perasaan tidak adanya waktu, dana, dan perhatian yang cukup untuk seluruh ide yang telah diberikan.

Jika ini dibiarkan dapat membuat kreativitas dan kolaborasi seseorang di tempat kerja menjadi terbatas, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan.

Baca Juga: Growth Mindset: Pengertian dan Cara Mengembangkannya

Apa Saja Manfaat Menerapkan Scarcity Mindset di Lingkungan Kerja?

scarcity mindset

Berikut 6 manfaat yang dimiliki dari scarcity mindset, yakni:

1. Meningkatkan Fokus dan Prioritas

Manfaat yang pertama adalah untuk meningkatkan fokus dan prioritas.

Ketika individu ataupun tim dipaksa untuk memutuskan hal penting dan mendesak karena adanya keterbatasan persepsi membuat mereka untuk menghindari proyek yang telah setengah jalan dan dapat menghindari to do list yang menumpuk tanpa adanya solusi.

Melalui scarcity mindset ini membantu karyawan untuk mengeksplorasi prioritas utama terlebih dahulu dan tidak terpisah-pisah ke berbagai hal secara bersamaan.

2. Untuk Meningkatkan Efiensi

Manfaat kedua adalah membantu meningkatkan efisiensi.

Ketika sumber daya dianggap terbatas, maka tim dan individu mencari cara-cara untuk memaksimalkan hasil dari strategi yang telah dilakukan.

Mereka menggunakan alat, waktu, dan biaya untuk lebih menghemat dan lebih selektif.

Baca Juga: Fixed Mindset, Apa Perbedaannya dengan Growth Mindset?

3. Untuk Meningkatkan Kecakapan dalam Pengambilan Keputusan

Manfaat berikutnya adalah untuk meningkatkan kecakapan dan pengambilan keputusan yang dilakukan secara cepat dan juga adaptif.

Dalam keadaan tersebut, tim dipaksa untuk terbiasa dengan batasan yang lebih tangkas untuk merespons setiap tantangan yang ada.

4. Meningkatkan Kewaspadaan

Mindset ini juga dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap segala risiko yang dapat muncul.

Jadi jika ada sesuatu yang hilang, maka tim atau individu telah memiliki cadangannya.

Ini membuat tim selalu melakukan monitoring terkait pengeluaran stok, beban kerja, dan kondisi proyek sehingga tidak perlu melewati batas modal dan juga kapasitas.

Baca Juga: Personal Growth: Pengertian, Manfaat, dan Areanya

5. Memberikan Motivasi

Manfaat berikutnya adalah membantu memberikan motivasi.

Dengan adanya kelangkaan yang dikelola secara perspektif yang positif, naka tekanan yang ada mendorong tim atau individu untuk berbuah lebih.

Ini dapat menjadi motivasi bagi tim untuk menemukan cara-cara baru, mengeksplorasi efisiensi, dan menciptakan solusi alternatif.

6. Mendukung Respons Kolaboratif

Manfaat yang keenam adalah mendukung respons kolaboratif.

Karena adanya kesadaran terkait sumber daya yang sangat terbatas mendorong koordinasi tim yang lebih baik dan merencanakan mitigasi secara sistematis.

Misalnya dengan berbagi sumber antar tim, membuat perencanaan skenario fallback dan memprioritaskan proyek kritik.

Baca Juga: Knowledge, Skill, Attitude Teori: Arti Sejarah, dan Manfaatnya

Apa Saja Tanda Scarcity Mindset?

scarcity mindset

Agar Anda dapat lebih memahami seperti apa scarcity mindset, berikut tanda-tanda yang dimilikinya:

1. Merasa Kekurangan

Tanda yang pertama adalah orang dengan pola pikir ini selalu merasa kekurangan.

Di sini mereka merasa bahwa uang, waktu, dan kesempatan yang dimiliki tidak pernah cukup meski saat itu sumber daya yang dimiliki telah mencukupi.

2. Fokus pada Masalah, Bukan Solusi

Mereka juga fokus pada masalah yang ada, bukan pada solusinya.

Mereka cenderung mengeluh dan tidak memberikan tindakan, serta lambat ketika mengambil keputusan karena mereka hanya fokus pada kesulitan yang tengah dihadapi.

Baca Juga: Mental Model: Pengertian dan Contohnya dalam Dunia Kerja

3. Pesimis

Orang dengan pola pikir ini juga memiliki sifat yang pesimis.

Mereka cenderung melihat gelas kosong dibandingkan gelas setengah penuh, dan mereka juga percaya bahwa yang terbaik telah berlalu.

4. Takut untuk Mengambil Risiko

Orang dengan mindset ini juga memiliki ketakutan untuk mengambil risiko.

Rasa khawatir terhadap kegagalan ada karena mereka percaya tidak memiliki sumber daya untuk mencoba lagi, sehingga tidak mau mengambil peluang baru yang ada.

5. Memiliki Sikap Kompetitif

Scarcity mindset juga dikenal memiliki sikap kompetitif, namun mengarah ke arah yang tidak sehat.

Mereka merasa bahwa kesuksesan yang dimiliki oleh orang lain dapat mengurangi peluang untuk dirinya sendiri sehingga enggan untuk bekerja sama atau membagikan ilmu yang dimilikinya.

Baca Juga: Kepemimpinan Visioner: Karaketristik, Kelebihan, dan Tipsnya

Apa Saja Strategi Menerapkan Scarcity Mainset di Lingkungan Kerja?

pola pikir

Untuk mendukung pola pikir ini dapat memberikan manfaat dan dampak yang positif, perlu diberikan strategi dalam penerapannya di lingkungan kerja:

1. Terapkan Batasan dan Komunikasi yang Transparan

Salah satu pemicu kecemasan berlebihan adalah salah satunya adanya keterbatasan.

Nah, untuk mengatasinya perusahaan perlu untuk menerapkan batasan yang jelas khususnya di dalam anggaran proyek, waktu penyelesaian, dan juga kapasitas tim.

Di sini Anda juga dapat menerapkan komunikasi secara terbuka dengan cara menjelaskan kepada karyawan bahwa adanya batasan tersebut merupakan sebuah tantangan dan bukan suatu kegagalan.

Cara ini dapat membantu Anda mengubah keterpaksaan menjadi sebuah disiplin yang strategis.

2. Ubah Keterbatasan yang Ada

Selain cara sebelumnya, perusahaan juga dapat berupaya dengan mengubah keterbatasan yang ada.

Seperti yang diketahui, banyak karyawan yang memiliki cara pandang keterbatasan sebagai penghalang sebuah kemajuan.

Nah, coba ubah cara pandang ini di mana menjadikan keterbatasan yang dimiliki sebagai pemicu untuk menghadirkan inovasi karyawan.

Melalui cara ini tim dapat merasa tertantang untuk menemukan ide dan inovasi baru yang membuat mereka lebih semangat dalam bekerja.

Baca Juga: Mental Block: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

3. Menyeimbangkan dengan Abundance Mindset

Strategi berikutnya adalah dengan menyeimbangkan scarcity mindset dengan abundance mindset.

Abundance mindset merupakan kebalikan dari scarcity mindset, yakni sebuah pola pikir di mana merasa dunia dipenuhi dengan sumber daya, peluang, dan kesuksesan yang cukup untuk semua orang.

Melalui abundance mindset ini, perusahaan dapat menekankan pada peluang dan potensi yang ada.

Ini dilakukan dengan memberikan ruang apresiasi, peluang belajar, dan juga pengembangan diri untuk mendorong motivasi karyawan dalam bekerja.

4. Buat Kolaborasi yang Transparan

Strategi keempat adalah dengan membuat kolaborasi yang transparan.

Memang ada saatnya tim Anda dan tim lain memiliki pemikiran untuk merebutkan sumber daya yang ada selama bekerja.

Ini harus didukung dengan strategi yang sehat yakni dengan membuka transparansi, misalnya tim A mengetahui bahwa tim B juga membutuhkan anggaran dan mendiskusikannya secara terbuka dan adil.

Baca Juga: Pahami Penyebab Kandidat Tidak Sopan dan Cara Mengatasinya

5. Lakukan Evaluasi secara Berkala

Untuk mengetahui apakah batasan yang dimiliki masih relevan atau justru merugikan produktivitas tim, perusahaan perlu melakukan evaluasi yang dilakukan secara berkala.

Evaluasi ini dilakukan dengan melibatkan diskusi terbuka dan memberikan feedback yang dilakukan secara real time.

6. Libatkan Data dalam Mengambil Keputusan

Strategi yang terakhir adalah dengan melibatkan data dalam mengambil keputusan.

Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh scarcity mindset adalah adanya kecenderungan untuk mengambil keputusan secara terburu-buru karena tidak memiliki keterbatasan waktu.

Di sini Anda dapat menggunakan sistem dengan basis data untuk memudahkan perusahaan dan memastikan setiap keputusan yang diambil selalu objektif dan tidak didasari oleh rasa kekurangan.

Baca Juga: 10 Cara Menumbuhkan Komitmen dalam Bekerja dan Manfaatnya

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai scarcity mindset yang dapat menjadi referensi Anda.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa scarcity mindset merupakan pola pikir yang meyakini bahwa waktu, uang, energi, kesempatan, dan pengakuan memiliki sifat yang terbatas dan tidak ada cukupnya.

Meski pola pikir ini cenderung dianggap negatif, namun dengan strategi yang tepat perusahaan dapat mengubahnya menjadi sebuah cara untuk meningkatkan motivasi karyawan.

Selain itu untuk meningkatkan motivasi karyawan, perusahaan juga perlu mendukungnya dengan pengelolaan karyawan sebaik mungkin.

Gunakan software absensi dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

GajiHub merupakan software absensi yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.

Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Tinggalkan Komentar