Cara menyikapi kandidat tidak sopan adalah salah satu tantangan bagi seorang HR.
Ini karena tidak semua kandidat memiliki sopan-santun yang sama, meski attitude menjadi bagian yang sangat penting dalam menyeleksi kandidat.
Jika HR harus menghadapi kandidat tidak sopan, bagaimana cara HR menyikapi kandidat yang tidak sopan ini?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai cara menyikapi kandidat tidak sopan.
Untuk lebih lengkapnya mengenai cara menyikapi kandidat tidak sopan Anda dapat membacanya di bawah ini:
Apa Saja Contoh Perilaku Kandidat yang Tidak Sopan?
Dalam melakukan penilaian kandidat saat proses rekrutmen, Anda harus memahami apa saja ciri-ciri perilaku kandidat yang tidak sopan.
Pemahaman ini akan menjadi panduan bagi HR untuk melakukan penilaian kandidat sebelum menerima bekerja di perusahaan.
Lalu apa saja contoh dari kandidat tidak sopan ini? Berikut contohnya untuk Anda:
- Menanyakan gaji ketika HR baru melakukan upload informasi lowongan kerja.
- Sudah menanyakan cuti ketika HR baru mengumumkan wawancara kerja.
- Tidak mau ditegur dan menganggap HR gila hormat.
- Menanyakan informasi lowongan dengan tidak sopan, misalnya melalui pesan WhatsApp.
- Memotong pembicaraan ketika melakukan phone screening atau saat interview kandidat.
Selain contoh dari perilaku tidak sopan di atas, sebenarnya masih ada contoh perilaku tidak sopan dari kandidat lainnya.
Ketika Anda menemukan adanya sikap yang tidak sopan dari kandidat ini, jangan ragu untuk memberikan tindakan atas perilaku tidak sopan.
Baca Juga: Contoh Template Menghubungi Kandidat di Linkedin Terbaik
Apa Alasan Kandidat Tidak Sopan?
Ada berbagai alasan yang membuat kandidat bersikap tidak sopan pada proses rekrutmen.
Ini bisa menjadi hal yang membuat Anda penasaran, bagaimana mereka bisa bersikap tidak sopan di saat mereka butuh pekerjaan?
Berikut beberapa alasan mengapa kandidat bisa bersikap tidak sopan saat proses rekrutmen berlangsung:
- Faktor pendidikan kandidat: pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar untuk menentukan pola pikir serta perilaku seseorang.
- Banyak kandidat yang masih menganggap bekerja adalah menjadi kuli atau dianggap sebagai budak. Ini membuat mereka bersikap tidak sopan dan kurang menghargai tim rekrutmen.
- Belum pernah melamar pekerjaan di sektor formal sehingga tidak memiliki pengalaman di bidang formal ini dan masih terbawa dengan cara bersikap ketika bekerja di sektor non-formal.
- Kandidat merasa memiliki pengalaman yang banyak dan sudah sangat mumpuni untuk bekerja sehingga merasa perusahaanlah yang membutuhkannya.
- Tidak memiliki akses untuk mengetahui cara bekerja di sektor formal sehingga tidak memiliki informasi yang memadai akan hal tersebut.
Baca Juga: Pentingnya Candidate Experience dan Cara Meningkatkannya
Bagaimana Cara Menyikapi Kandidat Tidak Sopan?
Jika Anda mendapati kandidat yang tidak sopan saat proses rekrutmen, apa yang harus Anda lakukan?
Mungkin di antara Anda masih bingung bagaimana menyikapi kandidat yang tidak sopan ini.
Berikut beberapa cara menyikapi kandidat yang tidak sopan untuk Anda:
1. Identifikasi jenis kesulitan
Langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis tidak sopan atau tantangan yang Anda hadapi dengan kandidat.
Apakah kurangnya komunikasi, ketidakcocokan ekspektasi, ketidakcocokan kepribadian, ketidaksepahaman tentang peran atau perusahaan, atau hal lainnya?
Tergantung dari jenis kesulitannya, Anda mungkin perlu menyesuaikan pendekatan, pertanyaan, atau nada bicara Anda untuk mengatasinya secara efektif.
2. Pahami alasan sikap tidak sopan kandidat
Agar Anda tidak asal menghakimi sikap tidak sopan kandidat, Anda perlu memahami alasan dari sikap tidak sopan kandidat ini.
Misalnya dari latar belakang pendidikan kandidat, pahami bahwa latar pendidikan kandidat sangat memengaruhi sikap kandidat.
Jika memang dirasa kandidat bisa diberitahu dengan baik, maka berikan informasi terkait perilaku tidak sopan kanddiat.
Namun jika perilaku tidak sopan kandidat sudah berakar, maka Anda bisa mengambil keputusan tidak memproses kandidat ke tahap selanjutnya.
Baca Juga: Memilih Headhunter Terbaik? Ini Cara dan Tipsnya!
3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan perilaku
Salah satu cara untuk menghadapi kandidat tidak solan atau menantang adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan perilaku.
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang membutuhkan lebih dari sekadar jawaban ya atau tidak, dan pertanyaan ini memungkinkan kandidat untuk mengekspresikan opini, motivasi, dan pengalaman mereka.
Pertanyaan perilaku adalah pertanyaan yang meminta kandidat untuk menjelaskan bagaimana mereka menangani situasi tertentu di masa lalu, dan pertanyaan ini mengungkapkan keterampilan, kemampuan, dan kepribadian mereka.
Dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan pertanyaan perilaku, Anda dapat mendorong kandidat untuk berbagi lebih banyak informasi, menunjukkan kecocokan mereka dengan peran dan perusahaan, dan mengidentifikasi setiap tanda bahaya atau kesenjangan.
4. Berikan umpan balik dan panduan
Terkadang, kandidat yang tidak sopan mungkin tidak menyadari bagaimana mereka tampil atau apa yang mereka lakukan salah.
Dalam kasus seperti itu, Anda mungkin perlu memberikan umpan balik dan panduan untuk membantu mereka meningkatkan kinerja atau perilaku mereka.
Sebagai contoh, Anda mungkin perlu mengingatkan mereka tentang etiket wawancara, ekspektasi peran, atau nilai-nilai perusahaan.
Anda mungkin juga perlu memberikan kritik, saran, atau contoh yang membangun untuk membantu mereka memahami apa yang Anda cari dan bagaimana mereka dapat meningkatkannya.
Baca Juga: Cara Menolak Pelamar Kerja Setelah dan Sebelum Tahap Interview
5. Gunakan peraturan dan regulasi dalam proses rekrutmen
Untuk menyikapi kandidat yang tidak sopan, Anda bisa dengan cara melihat peraturan dan regulasi yang dimiliki oleh perusahaan.
Setiap perusahaan pasti memiliki aturan dan regulasi, termasuk untuk mengatur proses rekrutmen.
Peraturan ini juga berkaitan dengan kriteria kandidat yang akan diterima kerja dan tidak lolos bekerja di perusahaan Anda.
Di sini Anda dapat melihat kembali bagaimana aturan dan regulasi yang dimiliki oleh perusahaan, khususnya dalam hal rekrutmen karyawan.
Jika memang kandidat tidak sesuai dengan aturan dan regulasi yang dimiliki perusahaan, maka Anda bisa mengambil tindakan yakni tidak melanjutkan proses lamaran kerja kandidat.
6. Ketahui kapan harus mengakhiri rekrutmen
Salah satu hal yang penting untuk diketahui adalah kapan Anda harus mengakhiri proses rekrutmen jika jenis ketidaksopanan sudah terlalu berat untuk ditangani atau diselesaikan.
Kadang-kadang, tidak peduli seberapa keras Anda mencoba, Anda mungkin tidak dapat terhubung dengan kandidat, mengatasi rintangan, atau mencapai pemahaman bersama.
Dalam kasus seperti itu, Anda mungkin perlu mengakhiri wawancara dengan sopan dan profesional dan berterima kasih kepada kandidat atas waktunya.
Anda mungkin juga perlu mendokumentasikan alasan untuk mengakhiri wawancara dan menyampaikannya kepada tim perekrutan atau manajer.
7. Abaikan
Terakhir adalah dengan cara mengabaikan kandidat yang berperilaku tidak sopan.
Ini adalah cara menyikapi kandidat tidak sopan yang paling tidak membuang tenaga Anda.
Jika memang kandidat dirasa tidak sopan dan jauh dari kualifikasi yang dibutuhkan, maka abaikan dan fokuskan perhatian Anda pada kandidat yang sesuai kebutuhan Anda.
Baca Juga: 10 Tips Komunikasi Melalui Email dengan Atasan yang Efektif
Mengapa Kesopanan Penting dalam Rekrutmen?
Setelah Anda mengetahui cara menyikapi kandidat tidak sopan, apakah Anda penasaran mengapa kesopanan dalam rekrutmen menjadi hal yang penting?
Dalam proses rekrutmen, kemampuan teknis kandidat adalah hal yang penting dan menjadi nilai untuk menerima atau menolak kandidat tersebut.
Namun di samping kemampuan yang dimiliki kandidat, kesopanan dan attitude yang dimiliki kandidat juga tidak kalah penting.
Anda tidak boleh mengabaikan attitude yang dimiliki kandidat karena ini bisa menjadi hambatan di masa depan.
Karyawan yang mampu bersikap sopan dan memiliki attitude yang baik dapat meningkatkan komunikasi efektif dan dapat bekerja sama dengan tim secara baik.
Ini berbeda ketika Anda memilih kandidat yang tidak sopan dimana bisa berpengaruh ke dalam tim yang bekerja bersama kandidat tersebut nantinya.
Dari sini dapat diketahui bahwa dengan memilih kandidat yang tidak sopan dapat berpengaruh pada kerjasama tim dan akan berpengaruh pada perusahaan secara keseluruhan.
Baca Juga: 11 Tips Interview Kerja Lewat Telepon dan Template Pertanyaan
Bagaimana Cara Menghindari Kandidat yang Tidak Sopan?
Untuk menghindari kandidat yang tidak sopan, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Buat standar proses rekrutmen
Cara pertama yang dapat dilakukan untuk menghindari kandidat yang tidak sopan adalah dengan membuat standar dalam proses rekrutmen.
Standar ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan rekrutmen karyawan.
Standar ini diberikan dengan berbagai tahapan dimana dibedakan menjadi dua yakni sebelum proses wawancara dan setelah proses wawancara.
Untuk proses sebelum wawancara terdiri dari:
- Lakukan riset dan latar belakang kandidat secara menyeluruh. Di sini Anda bisa memeriksa media sosial kandidat dan menghubungi referensi kandidat.
- Lakukan diskusi bersama HR manager terkait waktu yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan.
- Buat syarat keterampilan, pengalaman, dan nilai-nilai apa saja yang diperlukan. Di sini Anda bisa mendapatkan gambaran kandidat yang ideal.
Untuk proses setelah wawancara, terdiri dari:
- Tidak ada salahnya mengadakan tes kepribadian untuk menilai softskill dan kepribadian kandidat. Tes ini berlaku untuk posisi manajerial senior.
- Untuk posisi administrasi, Anda bisa melakukan tes penilaian kinerja untuk mengukur keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.
- Buat checklist standar yang berisi pertanyaan untuk semua posisi dengan kualifikasi utama hingga Anda bisa menemukan yang Anda cari.
2. Pilihlah hanya kandidat berkualitas
Cara kedua adalah dengan hanya memilih kandidat yang berkualitas.
Misalnya, ini Anda nilai dari CV, keterampilannya, hingga kepribadian yang dimilikinya.
Jika memang Anda tidak yakin dengan kualitas yang dimiliki kandidat, maka jangan pilih kandidat tersebut.
3. Gunakan teknologi
Terakhir adalah gunakan teknologi untuk menghindari kandidat yang tidak sopan.
Dengan penggunaan teknologi ini, Anda bisa memudahkan proses rekrutmen, termasuk bisa menghindari memilih kandidat yang tidak sopan.
Anda bisa menggunakan sistem HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk pengelolaan karyawna Anda, termasuk untuk efisiensi rekrutmen karyawan.
Baca Juga: Cara dan Tips Menghadapi Tawaran Kerja dengan Gaji Rendah
Kesimpulan
Mendapati karyawan yang tidak sopan menjadi tantangan tersendiri saat proses rekrutmen.
Sebagai HRD, Anda harus memiliki cara menyikapi kandidat tidak sopan sehingga Anda bisa menemukan kandidat terbaik sesuai kebutuhan perusahaan.
GajiHub menjadi sistem HRIS terbaik yang akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
Dengan GajiHub, Anda bisa melakukan efisiensi proses rekrutmen sehingga bisa dengan mudah menyikapi kandidat yang tidak sesuai kebutuhan perusahaan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024